

Selamat malam, semua! Malam ini mimin mau membahas komikus asal Indonesia yang terkenal pada tahun 90-an. Bagi para penikmat komik pada era itu pasti sudah mengenalnya, yaitu Tatang Suhenra. Yuk langsung simak.
Tatang Suhenra atau lebih dikenal dengan Tatang S adalah seorang komikus lokal yang terkenal sekitar tahun 90-an. Tokoh-tokoh dalam komik ciptaannya diambil dari tokoh terkenal dalam perwayangan, yaitu Punakawan yang meliputi Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong. Petruk-Gareng bukan tokoh sembarangan, mereka dibuat seolah-olah berasal dari pinggiran Jakarta, punya impian, namun mewakili kesialan rakyat kecil yang mimpinya tergilas nasib kejam ibu kota. Cerita komiknya pun sangat sederhana, ringan, namun penuh nasihat. Walaupun banyak sekali komik asing populer yang masuk ke Indonesia seperti Smurf, Tintin, dan Dragon Ball, karya-karya Tatang Surenra tetap diminati oleh pembaca pada saat itu.
Tatang S tidak begitu banyak diliput seperti komikus lain, baru pada tahun 2000 penerbit T. B. Sandro Jaya Agency memasukkan fotonya di cover depan komik untuk membedakan karya asli dengan yang bajakan. Setiap karya yang asli tercantum fotonya dan nama lengkapnya, yaitu Tatang Suhendra. Sebelum terkenal sebagai komikus pencipta Semar dkk, ia terlebih dahulu membuat komik persilatan. Bahkan Tatang S juga disebut-sebut sebagai komikus dengan bayaran tertinggi di Bandung. Ia juga dikenal sebagai saingan utama dari Ganes TH, komikus Si Buta dari Goa Hantu.
Tatang S diketahui pernah tinggal di Buaran, Jakarta Timur seorang diri. Sementara istrinya tinggal di luar Jakarta. Tatang meninggal pada tahun 2003 karena menderita penyakit gula. Hal yang selalu dikenang oleh penikmat karya Tatang S adalah kalimat bijak yang selalu ditempatkan di halaman terakhir komiknya.
“Salam manis tidak akan habis. Salam sayang tidak akan hilang, buat semua pencinta karya saya, Tatang S.”